Hari ini umat Islam sejagad raya menyambut kedatangan Tahun Baru 1432 Hijriyah. Beda tempat dan daerah beda pula cara menyambutnya. Kebiasaan juga memengaruhi tata cara penyambutan Tahun Baru Islam. Mungkin hal itu sesuai dengan peninggalan dari orang-orang tua dahulu. Di negeri tercinta Indonesia pun umat Islam memeriahkan Tahun Baru ini dengan berbagai kegiatan dan seremonial.
Di Jakarta, ratusan warga Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, menggelar pawai obor dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1432 Hijriyah. Berdasarkan laporan detikNews kegiatan tersebut sempat membuat jalan macet. Sementara itu sekitar 5.000 siswa Madrasah Diniyah Kota Bandung berencana akan melakukan pawai ta'aruf untuk menyambut Tahun Baru Islam 1432 Hijriah, Selasa (7/12/2010) besok. Sesuai dengan yang diberitakan Detikcom rencananya pawai akan dimulai dari Masjid Al-Ukhuwah dan berakhir di Masjid Raya Jabar Alun-alun Bandung mulai pukul 07.00 WIB.
Hampir sama dengan apa yang dilakukan para siswa di Bandung, warga masyarakat di Kota Sambas, Provinsi Kalimantan Barat juga merayakan Tahun Baru Islam dengan melaksanakan Pawai Ta`aruf yang telah digelar Minggu (5/12/2010) diikuti ratusan anggota Badan Kontak Majelis Taklim.KOMPAS.com menyebutkan dalam acara itu berbagai penampilan diperlihatkan peserta seperti membawa replika unta binatang khas padang pasir, membawa replika Alquran, serta sejumlah spanduk berisi ajakan untuk selalu mengingat tahun baru Islam.
Berbeda dengan jamaah NU di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mereka memperingatu Tahun Baru Islam dengan melakukan nikah massal. Kegiatan ini sekaligus untuk memperingati Haul Gus Dur. Kegiatan tersebut juga ikut dirangkai dengan khitanan massal.
Berbagai kegiatan dan seremonial tersebut masing-masing memiliki makna tersendiri. Kita boleh saja menyambut Tahun Baru Islam dengan berbagai agenda, selama itu tidak bertentangan dengan syariat Islam. Akan tetapi kita juga tidak boleh lupa terhadap hakikat dari pergantian tahun. Pada dasarnya pergantian tahun itu mesti bisa jadi salah satu warning bagi kita bahwa usia kita juga telah ikut bertambah. Dengan bertambahnya usia kita jagu harus sadar bahwa pada hakikatnya jatah hidup kita di dunia semakin berkurang.
Karenanya mari kita manfaatkan sisa usia kita untuk mencari bekal di hari yang abadi esok. Perbanyak amal, kurangi kesalahan! Selamat Tahun Baru 1432 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar